wahai sahabat

semoga puas dengan postingan bloger q ya

Rabu, 26 Januari 2011

MAKALAH GEORAFI EKONOMI

BAB I
PENDAHULUAN
Makalah geografi ekonomi
A. Latar Belakang
Geografi ekonomi ialah kajian lokasi, pengagihan, dan susunan ruangan tentang aktiviti-aktiviti ekonomi merentasi seluruh dunia. Isi yang diselidiki amat dipengaruhi oleh pendekatan perkaedahan seseorang penyelidik. Ahli teori lokasi neoklasik mengikut jejak Alfred Weber dan cenderung menumpukan lokasi perindustrian dan menggunakan kaedah kuantitatif. Sejak dekade 1970-an, dua tindak balas yang umum terhadap pendekatan neoklasikisme telah mengubah disiplin ini dengan ketara.
Geografi ekonomi biasa dianggap sebagai salah satu sub bidang disiplin geografi. Bagaimanapun, pada masa kebelakangan ini, ahli-ahli ekonomi seperti Paul Krugman dan Jeffrey Sachs telah melibatkan diri dalam aktiviti-aktiviti yang boleh dianggap sebagai sebahagian geografi ekonomi. Krugman sanggup menggelar penggunaan pemikiran ruangannya pada teori perdagangan antara bangsa sebagai "geografi ekonomi baharu" yang bersaing secara langsung dengan pendekatan dalam disiplin geografi yang dikenali sebagai "geografi ekonomi baharu". Nama ekonomi kegeografian telah dicadangkan sebagai suatu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut.
Luas wilayah propinsi Sumatera Barat adalah 42.297 km2. Dari luas tersebut hanya 13,9% yang dapat diusahakan sebagai daerah pertanian, selebihnya berupa hutan lindung, sungai-su¬ngai, danau-danau, dan tanah tandus. Di samping tanah darat¬an, Sumatera Barat juga mempunyai daerah kepulauan, yaitu Ke¬pulauan Mentawai. Daerah ini didiami oleh suku terasing de¬ngan tingkat kehidupan ekonomi dan sosial budaya yang relatif masih terkebelakang.
Dilihat dari komposisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Sumatera Barat tahun 1980, sumbangan sektor perta¬nian cukup besar, yaitu sebanyak Rp.99,1 milyar atau 34,5% dari PDRB Sumatera Barat. Perkembangan PDRB Sumatera Barat antara 1975 sampai dengan 1980 berdasarkan harga konstan 1975 adalah rata-rata 11,9% per tahun. Bila dibandingkan dengan total PDRB seluruh Indonesia maka kontribusi PDRB daerah ini pada tahun 1975 adalah 1,35%, dan pada tahun 1980 meningkat menjadi 1,6%.
Kabupaten Agam memiliki Kondisi alam yang kaya keindahan dilengkapi potensi kesuburan yang mampu menggerakkan perekonomian penduduk. Selain mengangkat sektor pariwisata, wilayah ini juga menguntungkan untuk kegiatan perikanan dan pertanian. Di sektor perikanan, budidaya ikan air tawar banyak dilakukan di Kabupaten Agam. Dengan keberadaan danau saja, sektor kelistrikan dan perikanan mampu menunjukkan perannya. Di areal Danau Maninjau dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 68 megawatt (MW) untuk suplai kebutuhan listrik di Sumatera Barat (Sumbar). Selain itu, penduduk di sekitar danau turun-temurun memanfaatkan danau sebagai sumber pendapatan, terutama menangkap ikan secara tradisional.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang, maka dapat dibatasi masalah sebagai berikut.
1 Dilihat dari komposisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Sumatera Barat tahun 1980, merupakan penyumbang terbesar dari sektor perta¬nian diIndonesia.
2 Kabupaten Agam merupakan Kabupaten diSumatera Barat yang memiliki Kondisi alam yang kaya keindahan dilengkapi potensi kesuburan yang mampu menggerakkan perekonomian penduduk.

C. Rumusan Masalah
Kompleknya masalah perekonomian diPropinsi Sumatera Barat khususnya Perekonomian dari berbagai sector diKabupaten Agam pada umumnya, berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Perekonomian dari sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, dalam menunjang kehidupan social budaya di Kabupaten Agam?
2. Bagaimana Perekonomian dari sector perikanan, pertambangan, pariwisata, dan industry dalam menunjang kehidupan social budaya di Kabupaten Agam?

Tidak ada komentar: