wahai sahabat

semoga puas dengan postingan bloger q ya

Senin, 24 Januari 2011

Sudah sejak pertama kali kita memasuki ruang ruang kelas sekolahan , bahkan mungkin sampai saat ini kita selalu mendengarkan sebuah paparan sejarah tentang penjajahan yg pernah di alami oleh bangsa Indonesia/ nusantara.
salah satu bentuk pemahaman sejarah yg kita terima adalah pernyataan bahwa Belanda menjajah Indonesia selama 350 thn. dan ini kita amini saja kemudian berurat akar dalam pengertian kita soal sejarah bangsa sendiri.
benarkah demikian..?

Indonesia yg pada dahulunya lebih di kenal dengan nama Nusantara, adalah wilayah kepulauan yg paling luas dan kaya di bandingkan dengan wilayah lain di seantero dunia. dari ujung sumatera di barat hingga papua bahkan philipina di timurnya. Untaian kepulauan ini didiami oleh masyarakat yg masing2 wilayahnya mempunyai kerajaan2 yg memerintah dan saling nekerja sama dalam perdagangan lokal dan internasional..

Hingga pada saat Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.Berbekal pengetahuan yg di dapat dari buku inilah kemudian pemerintah kerajaan Belanda mengirimkan armada dagangnya yg pertama pd thn 1595, berkekuatan empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten .
Tetapi karena prilaku buruk sang komandan armada ini terusir pulang kembali ke belanda.

Baru pada pada 1 Mei 1598, Amsterdam mengirim kembali rombongan perdagangannya ke Nusantara di bawah pimpinan Jacob van Neck, van Heemskerck, dan van Waerwijck. Dengan belajar dari kesalahan Cornelis de Houtman, mereka berhasil mengambil simpati penguasa Banten sehingga para pedagang Belanda ini diperbolehkan berdagang di Pelabuhan Banten. Ketiga kapal kembali ke negerinya dengan muatan penuh. Sementara itu, kapal lainnya meneruskan perjalanannya sampai ke Maluku untuk mencari cengkih dan pala.
singkat cerita , Belanda kemudian kembali mengirimkan armada dangangnya yg disertai dengan kekuatan militer yg besar , karena memang niatan awal dari VOC adalah ingin memonopoli perdagangan Nusantara.

Dan perlawanan dari setiap wilayah nusantara pun terjadi pada setiap usaha belanda menguasai wilayah nusantara,sejarah mencatat banyak peperangan yg terjadi selama usaha VOC menguasai Nusantara,
Batavia (sekarang Jakarta) menjadi pusat kedudukan VOC sejak 1619, Ambon dikuasai tahun 1630. Beberapa kota pelabuhan di Pulau Jawa baru diserahkan Mataram kepada VOC antara tahun 1677-1705. Sementara di daerah pedalaman, raja-raja dan para bupati masih tetap berkuasa penuh.
Peperangan di seluruh Nusantara itu baru berakhir dengan berakhirnya Perang Aceh. Jadi, baru setelah tahun 1912, Belanda benar-benar menjajah seluruh wilayah yang kemudian menjadi wilayah Republik Indonesia (kecuali Timor Timur). Jangan lupa pula bahwa antara 1811-1816, Pemerintah Hindia Belanda sempat diselingi oleh pemerintahan interregnum (pengantara) Inggris di bawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.
Belanda harus berusaha keras menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara hingga terciptanya Pax Neerlandica. Namun, demikian hingga akhir abad ke-19, beberapa kerajaan di Bali, dan awal abad ke-20, beberapa kerajaan di Nusa Tenggara Timur, masih mengadakan perjanjian sebagai negara bebas (secara hukum internasional) dengan Belanda. Jangan pula dilupakan hingga sekarang Aceh menolak disamakan dengan Jawa karena hingga 1912 Aceh adalah kerajaan yang masih berdaulat. Orang Aceh hanya mau mengakui mereka dijajah 33 tahun saja.

jadi apakah Indonesia benar di jajah selama 350 tahun oleh belanda/VOC...
bukankah kita mesti berkata " Belanda memerlukan waktu 300 thn untuk dapat menjajah Indonesia"

MERDEKA.....!!!!!!

Tidak ada komentar: